Pengaruh Terapi Diseksi Aksila dan Usia Terhadap Kejadian Limfedema Pada Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit Dharmais Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.51143/jksi.v6i1.267Abstract
Limfedema pada kanker payudara adalah terganggunya sistem limfatik sehingga menimbulkan akumulasi cairan yang
kaya dengan protein di ruang interstisial dan pada akhirnya secara klinis disajikan sebagai pembengkakan lengan, bahu,
leher, atau daerah thorak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar risiko terjadinya limfedema pada
pasien kanker payudara setelah menjalani terapi diseksi aksila dan usia. Metode penelitian ini merupakan analisis lanjut
berdasarkan penelitian induk, menggunakan desain case-contro studyl pendekatan multicenter dengan total 110 subjek.
Wawancara dan pengukuran dilakukan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian, terapi diseksi aksila pada pasien kanker
payudara tidak menyebabkan limfedema. Pasien kanker payudara usia ? 50 tahun yang mengalami limfedema sebesar
57,1% dan usia < 50 tahun yang mengalami limfedema sebesar 48,1%. Kesimpulan, terapi diseksi aksila tidak
berpengaruh terjadinya limfedema pada pasien kanker payudara (aOR = 0,8), sedangkan pasien kanker payudara berusia
diatas 50 tahun 1,4 kali lebih berisiko mengalami limfedema (OR = 1,4).
Kata Kunci: Kanker Payudara, Diseksi Aksila, Limfedema, Tanpa Limfedema.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI) agree to the following terms:
1) Authors retain copyright and grant Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI) right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License CC BY that allows others to remix, adapt, and build upon the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.
2) Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., submit it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
3)Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as this can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (see the discussion about The Effect of Open Access).