GAMBARAN PEAK EXPIRATORY FLOW PADA PEKERJA PEMBANGUNAN JALAN TOL

Authors

  • Vanesa A’isy Maharani Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
  • Fidyatul Nazhira Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
  • Andy Sirada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
  • Heri Wibisono Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

Keywords:

Peak Expiratory Flow, Pekerja Pembangunan Jalan Tol, Spirometer

Abstract

Abstract: Peak Expiratory Flow merupakan volume udara maksimal yang dapat dikeluarkan oleh paru-paru pada saat melakukan napas secara terpaksa dan kuat. Pekerja pembangunan jalan tol seringkali terpapar dengan berbagai polutan udara seperti debu, asap kendaraan, dan bahan kimia yang dapat mempengaruhi kesehatan paru-paru mereka. Oleh karena itu, Peak Expiratory Flow menjadi salah satu parameter penting untuk menilai fungsi paru-paru pekerja pembangunan jalan tol. Penelitian yang dilakukan pada pekerja pembangunan jalan tol menunjukkan bahwa terdapat penurunan Peak Expiratory Flow yang signifikan pada mereka yang terpapar polutan udara dibandingkan dengan pekerja non-pembangunan jalan tol. Tujuan dari penelitian ini guna mengetahui gambaran Peak Expiratory Flow pada pekerja pembangunan jalan tol. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan parameter Spirometer berguna mengukur kapasitas paru-paru seseorang. Alat ini bekerja dengan cara mengukur jumlah udara yang dihirup dan dikeluarkan oleh seseorang. Populasi dalam penelitian ini adalah 60 pekerja pada pembangunan jalan tol dan sampel yang diambil berjumlah 37 pekerja. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa rata-rata Peak Expiratory Flow pada pekerja pembangunan jalan tol tergolong rendah dengan rata-rata rentang usia 26-35 tahun dengan kebiasaan merokok aktif, memiliki indeks massa tubuh normal, durasi kerja 8-12 jam perhari dan pengalaman kerja sekitar 2-5 tahun.

Downloads

Published

2025-06-30